Rabu, 24 September 2014

“ PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJULAN INDUSTRI KECILTAHU AFIFAH”



BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Saat ini perekonomian Indonesia telah memasuki era globalisasi. Era globalisasi yang terjadi sekarang ini mempunyai berbagai akibat yang secara nyata dapat dirasakan seperti arus informasi yang sangat cepat menandai adanya alih teknologi yang sangat cepat serta perusahaan yang semakin sulit untuk merebut konsumen karena banyaknya para pesaing dan konsumen sendiri yang semakin jeli dan berhati-hati dalam memilih produk yang mereka butuhkan. Begitu pula yang terjadi di Indonesia saat ini.
Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat melakukan pembangunan di segala bidang. Dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia, maka pelaksanaan pembangunan perlu ditingkatkan dan diperluas terutama pembangunan ekonomi untuk lebih mendorong tercapainya kemakmuran bagi seluruh  rakyat Indonesia. Pembangunan tersebut dapat dilihat dengan banyaknya pengusaha-pengusaha yang mendirikan usaha Industri kecil seperti, industri kecil kursi rotan, industri kecil keripik, dan sebagainya. Banyaknya industri baru ini membuat semakin ketatnya persaingan tersebut maka segala daya dan upaya akan dilakukan pengusaha untuk memasarkan produknya guna merebut pangsa pasar dan pencapaian laba yang maksimal.
 Pemasaran memegang peranan penting demi kelangsungan hidup perusahaan, selain produk yang berkualitas, harga yang bersaing, saluran distribusi yang mudah dijangkau, promosi juga merupakan unsur yang perlu diperhatikan. Bahkan promosi adalah ujung tombak akan keberhasilan pemasaran. Strategi yang tepat dalam mempromosikan suatu produk sangat besar peranannya agar produknya dapat dikenal oleh konsumen dan pada akhirnya konsumen berminat dan akan terus memakai produk yang akan ditawarkan tersebut. Promosi merupakan arus informasi yang bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi, membujuk dan serta mengingatkan konsumen akan suatu produk.. Selain memperkenalkan produk, promosi juga dapat menggerakkan permintaan tambahan.
Industri Kecil Tahu Afifah adalah salah satu industri yang memproduksi dan menjual produknya ke sejumlah wilayah yang ada di  Kota Palu dan diluar kota Palu. Misalnya, Pantai Barat Palu dan Pantai Timur Palu. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh promosi terhadap Industri Kecil Tahu Afifah. Sehingga penulis dalam menyusun tugas akhir ini mengambil judul PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJULAN INDUSTRI KECILTAHU AFIFAH”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka masalah yang dapat di rumuskan adalah : berapa besar pengaruh promosi terhadap peningkatan penjualan industri kecil tahu afifah.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tunjuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui berapa besar pengaruh promosi terhadap penjualan Industri Kecil Tahu Afifah.










1.4Manfaat Penelitian
·         Bagi Penulis
Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman praktek sehingga dapat menerapkan teori-teori yang didapat di dunia akademik.
·         Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam menerapkan  promosi guna mencapai penjualan yang diharapkan.
·         Bagi Pihak Lain
Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan sebagai referensi bacaan untuk memperdalam bidang ini dan untuk mahasiswa khususnya yang akan menyusun Tugas Akuntansi manajemen dengan permasalahan yang sama.

1.5 Metodologi Penelitian

1.      Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di Industri Kecil Tahu Afifah yang berlokasi di Jl. Jati No. 81 Palu Barat, Kota Palu.
2.      Jenis Data
a.       Data Kualitatif, yaitu diperoleh diantaranya berupa informasi mengenai kegiatan promosi yang dilaksanakan pada Industri Kecil Tahu Afifah.
b.      Data Kuantitatif, yaitu berupa angka-angka dalam bentuk tabel mengenai biaya promosi dan nilai penjualan bulan Mei 2011
3.      Sumber Data
Data yang digunakan dalam menyusun Tugas Akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:
a.       Data primer, yaitu dengan cara melakukan wawancara langsung ke bagian pemasaran mengenai kegiatan promosi dan sarana promosinya.
b.      Data sekunder, yaitu diambil dari buku dan literatur yang ada kaitannya dengan judul Tugas  ini.
4.      Tehnik Pengumpulan Data
a.       Observasi
Penulis mengadakan pengamatan secara langsung dan mencatat kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh Industri Kecil Tahu Afifah.
b.      Wawancara
Penulis melakukan interview atau wawancara secara langsung dengan pemilik Industri kecil Tahu Afifah.
c.       Studi Pustaka
Penulis berusaha memperoleh data dari buku-buku literatur yang ada kaitannya dengan judul Tugas  ini.
5.      Tehnik Penganalisisan Data
Analisis diskriptif yaitu memaparkan semua rangkaian data secara jelas yang diperoleh melalui observasi yaitu mencatat semua kegiatan promosi dan wawancara langsung, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif memuat kegiatan promosi pada Industri Tahu Kecil Afifah, sedangkan data kuantitatif berupa biaya promosi dan nilai penjualan pada  bulan Mei 2011 yang ditampilkan dalam bentuk laporan Rugi laba.


BAB 11 LANDASAN TEORI
2.1  Landasan Teori

2.1.1        Biaya Produksi
Menurut Mulyadi (2005.p.10) biaya produksi adalah “pengorbanan sumber ekonomi untuk pengolahan bahan baku menjadi produk. Untuk memproduksi suatu produk unsure pokok yang diperlukan adalah bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Unsur – unsur biaya produksi adalah:
·         Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
Suatu biaya produksi disebut biaya bahan baku langsung bila bahan tersebut merupakan bagian yang integral, dapat dilihat atau diukur secara jelas dan mudah serta ditelusuri baik fisik maupun nilainya dalam wujud produksi yang dihasilkan.
·         Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Lubor Cost)
Suatu biaya produksi disebut biaya buruh langsung bila biaya itu dikeluarkan / dibebankan karena adanya pembayaran upah kepada buruh yang langsung ikut serta bekerja dalam membentuk produksi akhir. Biaya ini dapat ditelusuri karena secara jelas dapat diukur dengan waktu yang dipergunakannya dalam keikutsertaanya secara langsung membentuk produksi akhir.
·         Biaya Overhead (Factory Overhead)
Yang dikelompokkan sebagai biaya ini adalah semua biaya pabrik yang bukan bahan baku langsung dan buruh langsung yang timbul dan dibebankan terhadap pabrik karena sifatnya baik sebagai bagian yang memiliki eksistensi dalam produksi akhir walaupun hanya memberikan pelayanan guna menunjang, memperlancar, mempermudah atau sebagai penggerak kegiatan itu sendiri. Umunnya biaya –biaya ini sulit ditelusuri secara konkrit dalam produk akhir. Biaya-biaya ini meliputi:
-          Upah buruh tidak langsung
-          Bahan baku tidak langsung
-          Asuransi pabrik
-          Penyusutan faktor produksi
-          Pemakaian bensin, listrik, air dan solar
-          Sewa bangunan pabrik
-          Biaya lembur
-          Biaya pemeliharaan peralatan pabrik / gudang pabrik
-          Biaya pajak bumi dan bangunan pabrik
Dengan demikian model proses produksi secara sederhana pada umunnya adalah:

Bahan baku

Tenaga kerja langsung

Overhead pabrik

Produksi

Produk
 









2.1.2        Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk mendapatkan keuntungan dan untuk terus berkembang.
Kotler (1997: 13) mengemukakan bahwa: Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Adapun definisi pemasaran yang dikemukakan oleh William J. Stanton dalam Swastha dan Handoko (2000: 4) adalah: Sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2.1.3 Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel didalam marketing  yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasa. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu variabel atau unsur yang sangat penting yang digunakan suatu perusahaan untuk menjual poduknya.
Adapun pengertian promosi adalah sebagai berikut:
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Basu Swastha Dh 1996: 237).
Adapun tujuan-tujuan promosi adalah sebagai berikut:
a.       Memberikan informasi, yaitu memberikan informasi secara umum tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada para konsumen.
b.      Persuasi atau membujuk, yaitu perusahaan berusaha untuk menarik seluruh perhatian dan berusaha mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
c.       Mengingatkan target, yaitu digunakan apabila para konsumen telah mempunyai sifat-sifat yang positif terhadap penawaran-penawaran perusahaan.
2.2  Kerangka Pemikiran

Promosi

Tujuan Promosi
-          Memberikan Informasi
-          Membujuk
-          Mengingatkan
-          Modifikasi tingkah laku

Biaya Promosi
Nilai Penjualan
Minat konsumen
 














Gambar  
Kerangka Pemikiran.





Keterangan:
Suatu perusahaan dalam memperkenalkan dan memasarkan suatu produk harus menggunakan dengan cara promosi
Dalam kegiatan promosi sangat dipengaruhi oleh biaya promosi karena dengan adanya biaya promosi akan memperlancar kegiatan promosi. Kemudian langkah selanjutnya mengenai tujuan promosi yaitu memberikan informasi tentang manfaat produk dan harganya, berusaha membujuk konsumen tersebut agar mau atau berminat untuk membeli, kemudian mengingatkan konsumen untuk terus menggunakan produk yang ditawarkan dan memodifikasi tingkah laku para konsumen sehingga menimbulkan minat konsumen untuk membeli, sehingga berpengaruh terhadap nilai penjualan.


















BAB 111 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1Gambaran Umum Perusahaan

Industri Kecil Tahu Afifah berlokasi di jalan Jati No. 81 Palu Barat Kota Palu Sulawesi Tengah, Indonesia. Didirikan pada tanggal 11 maret 2004, dengan modal dasar Rp. 50.000.000,00. produksi 540 ton/ tahun. Luas tanah 525 m², luas bangunan 480 m², usaha pokok pembuatan tahu putih, tahu potong.

Riwayat Safran Rinaldi yang saat ini berdomisili di palu, merupakan pikal pengusaha yang sukses di bidang industri tahu. Ilmu pengolahan dan pemasaran tahu didapatkan dari bapak solihin yang sudah berpengalaman di bidang pengolahan tahu sekaligus sebagai mitra usaha. Pada awalnya bapak Safran Rinaldi yang berlatar belakang Sarjana Kehutanan, bekerja di HPH PT HASCO GROUP pada tahun 1990-2003. Tepatnya pada tahun yang sama (2003) Bapak Safran Rinaldi bertemu dengan Bapak Solihin. Akhirnya pada tanggal 11 maret tahun 2004 Bapak Safran Rinaldi sepakat bermitra usaha mendirikan perusahaan tahu dengan diberi nama AFIFAH (A). 

Pada Februari tahun 2005 muncul isu formalin, sejak itu produk tahu AFIFAH (A) sempat turun drastic hingga 50%  untungya hanya berjalan satu bulan. Tapi tahu AFIFAH (A) tetap memproduksi,  hasilnya setiap tahunnya mengalami peningkatan produksi sesuai komitmen manajemen perusahaan terhadap mutu produk aman tanpa bahan pengawet yang ditandai dengan keluarnya hasil uji laboratorium dari balai POM Kota Palu nomor: 09/M/SL/I/2006 yang disampaikan kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Nomor: PO.07.01.105.2-45 tanggal 26 januari 2006. Produksi tahu AFIFAH (A)  tercatat pada saat ini telah mencapai 1,5 ton kedelai perhari.
Pemasaranya dengan cara dijual langsung dirumah/pabrik sebesar 80% dan sisanya dijual untuk agen dan distributor. Sebagai hasil dari usaha tahu sudah dapat menhidupi/mempekerjakan sekitar 25 tenaga kerja, selain itu bapak Safran Rinaldi telah memberikan kontribusi positif terhadap lingkungannya.

3.2Sruktur Organisasi Dan Fugsinya
Dalam suatu diperlukan adanya struktur organisasi yang menjadi gambaran dalam pembagian keputusan dan mendukung pencapaian tujuan perusahaan, struktur organisasi juga dimaksudkan sebagai gambaran alat control yang dapat mempersatukan fungsi-fungsi yang ada dalam lingkungan organisasi tersebut..

Adapun struktur organisasi pada Industri Kecil Tahu AFIFAH (A).  dilihat dari sturktur organisasi yang dimiliki oleh bapak Safran selaku pimpinan terdapat beberapa tugas yang sudah dibagi menurut kemampuan anggotanya masing-masing dalam mengembangkan Industri Tahu Afifah tersebut beberapa tugas dilaksanakan oleh masing-masing bagian tersebut antara lain:
1.      Pimpinan
Pimpinan ini dijabat langsung oleh bapak Safran yang bertugas dan bertanggungjawab penuh dalam pengoperasian Industri Kecil Tahu Afifah.
2.      Manager pengadaan bahan baku.
Bertugas untuk menyediakan bahan baku yaitu berupa kedelai.
3.      Manager pemasaran
Bertanggungjawab memasarkan produk yang dihasilkan kepada distributor atau konsumen atau pelanggan secara langsung.
4.      Manajemen produksi
Bertanggungjawab dalam melaksanakan keseluruhan proses produksi yaitu mulai dari penimbangan, pembersih kedelai, penggilingan, perebusan, pencetakan hingga pada pembalikan dan pengirisan.
5.      Manager keuangan
Bertanggungjawab untuk mengatur kegiatan pengomperasian (produksi) sehari-hari yang berhubungan dengan keuangan.
6.      Manager administrasi
Bertanggungjawahb untuk mengatur keluar masuknya barang baik bahan baku maupun hasil produksi yang siap untuk dipasarkan.

3.3Proses produksi
Bahan baku diperoleh mempunyai peranan yang sangat penting untuk menunjang proses produksi. Sebagai bahan baku utama yang digunakan adalah kedelai. Tanpa adanya bahan baku kegiatan produksi tidak berjalan dengan baik, untuk hal tersebut Industri Tahu AFIFAH (A) memperoleh bahan baku dari pedangang pengumpul yang ada diberbagai Sulawesi tengah.
Dalam proses produksi, peralatan dan bahan sangat penting terhadap hasil yang akan dicapai dalam menghasilakan produknya, industry tahu AFIFAH menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:
·         Alat dan bahan
·         Alat:
1.      Papan cetakan
2.      Tong plastic
3.      Ketel
4.      Dynamo
5.      Drum
6.      Gayung
7.      Kain saring
·         Bahan:
1.      Kedelai
2.      Air
3.      Cuka

·         Prosedur kerja.:
1.      Proses awal dari pembuatan tahu, yaitu mula-mula biji kedelai ditimbang dengan memilih biji yang baik. Penimbangan hasil ini dilakukan agar hasil yang sesuai dengan target yang diiginkan. Setelah itu biji kedelai direndam beberapa jam hingga membengkak, selanjutnya biji kedelai dibersihkan dengan air sampai bersih sambil ditiriskan sedangakan biji kedelai yang rusak dibuang.

2.      Biji kedelai yang telah bersih kemudian digiling sambil diberikan air sedikit demi sedikit hingga menghasilkan tepung kedelai. Adapun alat yang digunakan dalam penggilingan ini menggunakan dynamo. Hasil dari tepung kedelai tersebut diletakkan dalam baskon atau tempat yang telah disediakan. Setelah itu tepung kedelai direbus dengan ditambahkan sedikit demi sedikit selama lima menit. Perebusan ini berasal dari uap air yang dipanaskan yang berasal dari ketel atau pipa besih yang dipanaskan.

3.      Setelah bubur kedelai masak,kemudian dlakukan penyaringan dan menghasilkan sari kedelai. Sari kedelai dicampurkan dengan biang cuka kedelai. Biang cuka ini berasal dari air kelapa yang diasamkan ditambahkan dengan sari kedelai. Jika terdapat air cuka yang berlebihan, maka air cuka tersebut  akan dibuang. Sari yang dicampur dengan biang cuka diaduk-aduk hingga mengeluarkan gumpahan kecil. Gumpahan tersebut mengendap ke bawah, kemudian airnya yang berwarna kuning tersebut dipindakan dari gumpalan.

4.      Gumpalan tersebut dimasukkan kedalam kain tipis diatas cetakan sedikit demi sedikit hingga penuh kemudian di tutupi dengan kain tipis, setelah itu ditutup dengan papan cetakan. Cetakan dibuat selama lima kali sehingga cetakan pertama tersebut ditekan oleh cetakan kedua dan seterusnya. Setelah itu dibiarkan beberapa menit. Di dalam cetakan yang dibuat sudah terbentuk huruf A, dimana huruf A merupakan symbol dari hasil produksi Industri tahu Afifah, setelah tahu terbentuk kedalam sebuah cetakan, hasil cetakan tersebut dibalik, maka tahu yang sudah jadi tersebut diiris sesuai dengan permintaan konsumen atau distributor  dan siap untuk dipasarkan.

3.4  Laporan rugi laba Industi Kecil Tahu Afifah

3.5 Titik Impas Dalam Unit Penjualan Industri kecil Tahu Afifah
            Titik Impas Dalam Unit = Biaya tetap / (Harga – Biaya Variabel Perunit)
                                                   = Rp. 4.607.000,00 / ( Rp 25.000 – 23.269)
                                                   = Rp. 4.607.000,00 / Rp. 1.731
                                           Unit =  2662
            Pembuktian :
Ada dua Alternatif untuk meningkatkan penjualan dengan promosi
1.      Jika pengeluaran iklan meningkat sebesar Rp. 10.000.000,00. Penjualan akan naik dari 18.000 cetak menjadi 25.000 cetak.
2.      Menurungkan harga dari Rp 25.000 menjadi Rp 24.800 percetak dan meningkatakn penjualan iklan sebesar Rp. 10.000.000,00. Akan meningkatkan penjualan dari 18.000 menjadi 35.000 cetak.









Dari kedua alternatif diatas penulis akan memperlihatakan pengaruhnya terhadap laba;

·         Pembuktian alternatif pertama terhadap perubahan laba.









·           Pembuktian alternatif kedua terhadap perubahan laba

Dari kedua alternatif diatas dapat disimpulkan bahwa jika Industri Kecil Tahu Afifah ingin memperoleh laba yang lebih besar, maka perusahaan harus memilih alternatif yang kedua,












BAB IV PENUTUP
Demikian proposal ini penulis buat, penulis yakin  dapat memberikan maafaat kepada  para pembaca proposal ini. Dan tidak lupa kami hanturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memantu dan memotivasi penulis sehingga mulai  dari tahap observasi sampai dengan tahap pembuatan  proposal ini,  dapat  terselesaikan. Adapun  faktor penunjang dan faktor penghambat dalam pembuatan proposal ini adalah:

ü  Faktor penunjang:
a.       Diberikannya izin dari  Industri kecil tahu Afifah untuk meneliti di tempat tersebut.
b.      Diberikan izin oleh orang tua wali.
c.       Diberikan izin oleh pihak kampus.

ü  Faktor penghambat
a.       Kurangnya kerja sama dikelompok kami.
b.      Terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.

3.1  Kesimpulan
Setelah melaksanakan penelitian langsung di  Industri Kecil Tahu Afifiah dapa disimpulkan sebagai berikut:
1.      Bahan baku yang berkuwalitas yang digunakan pada Industri kecil Tahu Afifah dapat memperlancar produksi dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
2.      Peningkatan kedisiplinan, ketekunan serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dapat meningkatkan hasil produksi sesuai yang diharapkan.
3.      Dengan meningkatkan promosi dan menurunkan harga, maka secara otomatis  penjulan akan meningkat.


3.2  Saran
1.      Laporan pencacatan harus ada dalam industri demi kelancaran dan pengambilan keputusan kepada para pihak yang membutuhkan.
2.      Sebaiknya disetiap divisi harus berfungsi dengan baik, agar tercapai tujuan yang diharapkan perusahaan.


























Daftar Pustaka
Anonymous : mata kuliah akuntansi biaya
Anonymous : manajemen biaya
Anonymous: Laporan kerja industri SMTI Makassar 2009